Senin, 11 Juli 2016

Empat cara mudah mencari inspirasi menulis


Menulis itu susah ?, tergantung sih kawan bagaimana menyikapinya. Ada yang sangat mudah menyalurkan ide tulisannya seperti air yang mengalir jauh sekali seperti aliran sungai yang sampai ke muara, namun ada juga yang butuh sebuah media inspirasi dahulu baru bisa menulis. Berbicara mengenai mencari inspirasi, saya punya empat tips mudah bagi kawan yang ingin menulis, baik itu sebuah tugas mengarang cerita, membuat cerpen, puisi, atau bahkan tugas skripsi bisa kita memulainya dengan cara mudah dan hemat biaya. Mau tahu, yuk disimak caranya berikut ini.
Bagaikan anak kembar, membaca dan menulis adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dalam hal membangun sebuah konsep literasi. Membaca adalah tahap awal dalam menentukan gagasan tulisan dan menulis adalah tahap akhir saat gagasan tersebut telah terkonsep dengan matang melalui proses membaca. Bagi kawan yang hendak memulai tulisan laporan maupun tugas ilmiah, kami sarankan untuk mencari referensi bacaan yang sesuai dengan tugas anda melalui media yang anda miliki. Media tersebut bisa berupa buku pendamping, kumpulan hasil penelitian dari orang-orang yang pernah meneliti atau setidaknya mirip sebagai bahan acuan. Bila tugas anda adalah observasi bisa juga “membaca” keadaan sekitar yang hendak kita observasi.
 Bagi kawan yang hendak memulai tulisan fiksi seperti cerpen maupun novel alangkah baiknya kita memperbanyak media bacaan baik berupa internet, biografi, buku sejarah, koran, maupun novel yang sesuai dengan minat kita agar tulisan kita dapat mudah dipahami orang lain. Mengapa demikian ?, karena yang membaca tulisan kita adalah orang lain dan kita perlu membuat tulisan sesuai sudut pandang sang pembaca. Bila sudut pandang kita sebagai penulis dan pembaca dapat selaras maka tulisan kita akan memiliki ruh yang akan membawa kita masuk ke dalam dunia kita dalam setiap karya kita.

Sering-seringlah menonton film

Anda tipe orang yang lebih suka melihat ?, masih ada media cara lain selain dengan membaca, apa itu ?, ada yaitu menonton film yang sesuai dengan kesukaan kita. Bila anda menonton film laga maka amatilah bagian pertempurannya agar saat kita menulis dapat menggambarkan keadaan pertempuran. Bila anda menonton film drama maka amatilah bagian konfilk agar saat kita menulis dapat membangun intrik dan plot cerita yang tak terduga. Bila anda menonton film fantasi dan petualangan maka amatilah bagian setting filmnya agar tulisan kita dapat menggambarkan dunia yang kita gambarkan.
Terkadang menonton film dan serial yang kita sukai akan membantu kita dalam mengembangkan cerita yang bagus, namun ingat, itu hanyalah media, perantara kita dalam mencari inspirasi. Masih ingatkah kita dengan sinetron-sinetron “gak jelas” seperti ganteng-ganteng serigala maupun kawannya yang meniru persis tanpa ada ciri khas yang dapat diunggulkan. Semua itu berasal dari cara pengambilan cerita yang salah dimana materi diambil langsung bagian luarnya saja. Kawan, meniru adalah hal yang alami yang dimiliki manusia, manusia memulai belajar dari meniru apa yang ada disekitarnya, namun manusia memiliki akal untuk mengembangkan apa yang ditirunya menjadi sesuatu yang baru. Jadi kawan, ambillah bagian baiknya dan kembangkan sesuai fantasi kalian agar tercipta karya yang baru dari yang karya yang terdahulu, bahkan kalau bisa mengunggulinya.

Usahakan untuk jalan-jalan

Loh kok jalan-jalan ?, tenang kawan, ini ada penjelasannya. Seperti poin pertama, kita perlu membaca kondisi nyata diluar sana agar apa yang kita tulis bisa terasa realitis meskipun tema tulisan kita berupa fiksi. Dan media yang mudah diamati adalah jalan-jalan. Selain itu, dengan jalan-jalan pikiran kita akan fresh dan lebih mudah untuk memulai aktifitas. Apa jalan-jalan harus keluar kota ?, tidak harus sih asalkan nyaman dan belum pernah kita jelajahi akan terasa nikmat dan yang paling penting murah bukan kawan !.

Berkumpul dengan kawan kita

Terkadang sebuah inspirasi berasal dari obrolan ringan saat kita berkumpul dengan kawan kita. Hal ini terjadi karena otak kita merekam obrolan tersebut dan menjadikannya sebagai pengalaman meski kita sendiri belum mengalaminya. Contoh mudahnya saja kawan kita menceritakan pengalamannya saat mengalami tabrakan yang dialaminya. Meski kita sendiri belum pernah mengalaminya namun dalam alam sadar kita merekamnya dan menjadikannya sebagai pengalaman tak langsung.
Dengan pengalaman tak langsung tersebut kita menjadikan apa yang dimiliki teman kita sebagai media penambah wawasan akan kehidupan dan menuangkannya dalam setiap tulisan kita. Gambaran nyata akan kejadian nyata mereka membuat apa yang kita tuliskan memiliki makna dan pesan bagi pembaca akan sebuah apa-apa yang mana yang bisa diambil hikmahnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar