Selasa, 23 Februari 2016

Berguru pada semar

Semar, ya semar yang selalu ada di pementasan wayang kulit memiliki peranan penting dalam penyebaran agama islam di pulau jawa. Semar yang merupakan plesetan dari kata sama' yang berarti mendengar dalam bahasa arab ini digambarkan orang yang bijak dan selalu mendengarkan keluh kesah sang pemimpin seperti para pandawa dan menjadi guru spiritual bagi mereka. Meski digambarkan kocak dalam pementasan, namun dia bisa menjadi guru yang mampu membimbing, mengarahkan, dan menjadi teladan bagi murid-muridnya. Inilah sosok guru yang dirindukan oleh negeri ini dalam membangun insan kamil di negeri ini yang sedang krisis keteladanan, karena sosok seperti semar tidak hanya
menyuruh muridnya saja, tapi juga dipraktekkan seperti apa yang rasulullah ajarkan pada kita semua. Metode "memberi contoh langsung" jauh lebih baik dibandingkan menyuruh tanpa memberi teladan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar