Mendadak jagung
( 30 / 12 / 2014 )
( 30 / 12 / 2014 )
Keajaiban "unik" terjadi hari ini, biasanya pasar berjualan aneka macam kebutuhan pokok seperti beras, ikan, sayur, dan semacamnya mendadak jadi jualan jagung dan arang dari pasar larangan sampai taman pinang.semua orang mendadak jadi pedagang jagung dan arang seperti jamur di musim hujan.
Ngomongin soal hujan, jika tahun lalu banyak orang yang berjualan trompet saat malam tahun baru, mungkin tahun ini lebih banyak yang membeli jagung dibandingkan membeli trompet yang sekali pakai. Walaupun sama-sama sekali pakai namun setidaknya bisa bikin kenyang dibandingkan trompet, selain itu juga mungkin sebagai langkah antisipasi jika nanti malam turun hujan, lumayan kan makan jagung buat "angetin" badan ( menghangatkan, bahasa jawa, pen ).
Meski menjadi aktifitas rutin tiap tahun, namun aku rasa kurang begitu " sreg " dengan kegiatan ini. Selain menimbulkan kemacetan disana-sini, banyak hal-hal yang bisa dibilang " kurang etis " seperti balap liar, konvoi yang ugal-ugalan, serta muda-mudi yang lagi " mojok " di tempat gelap, entah apa yang dilakukan tapi jika ada laki-laki dan perempuan berduaan tanpa makhrumnya ditempat yang sepi maka pihak ketiga yang menemani mereka adalah SETAN ( bukan maksud untuk ngatain situ loh mblo, he..he..he.. )
Memang sih pada dasarnya budaya merayakan tahun baru itu bukan budaya milik bangsa kita tapi milik kaum non muslim terutama bangsa romawi untuk menghormati dewa matahari yang jatuh pada tanggal satu januari dengan merayakan pesta. Sebagai muslim kita tidak perlu " ikut-ikutan " dengan fenomena ini alangkah bijaknya kita memanfaatkan waktu ini dengan hal-hal positif seperti memperbanyak ibadah. Jika seandainya belum bisa maksimal setidaknya kita bisa membantu orang lain dengan tidak melakukan hal-hal negatif.
Seandainya kalau ingin menikmati malam ini yang boleh-boleh saja toh kita juga bisa menikmati " hari libur '' nasional gratis lagi dengan syarat melakukan amalan yang baik bagi sesama. Serta cara kita menghormati golongan lain sebagai bentuk toleransi kita pada mereka tanpa harus mencampur adukkan akidah. :)